Monday, February 27, 2012

Pidato Perpisahan

Suatu ketika gue ditunjuk jadi pembaca pidato sambutan untuk perpisahan sekolah gue,alhasil..
Awalnya,gue pengennya cari copas-an aja dari blog orang,tapi ya gak cocok bagi gue,akhirnya semaleman gue bikin teks ini dan voila!

  Assalamu’alaikum Wr. Wb
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.Yang terhormat kepala (Nama SMP),yang kami hormati guru-guru dan orang tua siswa (Nama SMP),dan teman-teman semua yang saya sayangi.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,yang berkenan atas waktu dan kesempatan ini sehingga kita semua dapat hadir di acara perpisahan kelas 9 (Nama SMP) tahun ajaran 2011/2012 di hari yang cerah ini.

  Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan,suatu ungkapan dari hati saya,atas masa-masa yang telah kita jalani di sekolah kita tercinta ini.

  Pada kesempatan ini juga saya mewakili teman-teman yang saya banggakan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak/ibu guru yang telah mendidik kami menjadi siswa yang disiplin dan berprestasi.

  Untuk teman-teman tercinta, selama 3 tahun lamanya kita bersama, tentunya ada rasa suka maupun duka yang datang menghampiri dalam menuntut ilmu.Semua itu pastinya tak akan dilupakan begitu saja.

  Masa-masa kita di (Nama SMP) adalah bagian dari perjalanan hidup kita menuju kesuksesan,ibarat sebuah bangunan,kita baru menyelesaikan 1/3 dari perjalanan kita menuju sukses,ibarat batu bata adalah ilmu,kita jadikan ia pondasi untuk bangunan “kesuksesan” kita,ibarat keterampilan adalah semen,kita jadikan ia perekat batu bata tersebut,supaya bangunan kita tahan meskipun diterpa hujan badai,ya,kita ibaratkan masalah sebagai hujan badai tersebut.Jangan pula lupa akan cat sebagai pelapis,yang membuat bangunan kesuksesan kita menjadi indah untuk “ditinggali”,ya,kita ibaratkan cinta sebagai cat tersebut,karena tanpa cinta terhadap sesama,sesukses apapun kita,kita tidak akan dapat meraih kebahagiaan yang lengkap.

   Teman-teman yang saya cintai,sebuah ungkapan yang tak asing lagi bagi kita, “dimana ada pertemuan, disitu ada perpisahan”. Tiga tahun lalu kita bertemu di tempat ini,dan ditempat ini pulalah kita berpisah.Namun perpisahan bukanlah akhir dari segalanya,dengan perpisahan,kita belajar mempererat persatuan,dengan persatuan,apapun akan mudah kita capai,selalu jalinlah tali silaturahmi diantara kita,kita adalah suatu kesatuan,yang harus kita jaga persatuannya dimanapun kita berada.

  Sekian kiranya yang dapat saya sampaikan,kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Copas silahkan copas,asal jangan diakui...ok?

Wednesday, February 22, 2012

Pengalaman Aufi (Kibul Pastinya) .1.

Kita Mulai Dari Sini Ya,Di Sekolah Saya,Saya Biasa Membuat Cerita Pengalaman Kibul Yang Ngaco Parah...Buat Anak Sesekolah Gua,Pasti Ngerti...

Ini Pengalaman Gua Waktu Gua Di CANADA
Suatu Malam Yang Dingin.Saya,Aufi Laudza,Mahasiswa Kedokteran Berkebangsaan Indonesia Yang Berumur Kira Kira 20 Tahun,Sedang Berbelanja Di Sebuah Supermarket Ternama Di Toronto.Yaitu Alfamidi.
Salju Mulai Turun Menghujani Mantel Bulu Pemberian Seorang Kerabat,Mantel Itu Terbuat Dari Kulit Sapi Bahan Baku Kerupuk Kulit.
Saya Membeli Satu Bungkus OREO Ice Cream Rasa Jeruk.Waktu Saya Buka,Terdapat Sebuah Tulisan "Better Luck Next Time!"
Saat Saya Melihat Tulisan Tersebut,Saya Langsung Menyadari Bahwa OREO Canada Sedang Mengadakan Undian,Pemenang Utama Akan Mendapatkan Satu Kerdus OREO Ice Cream Rasa Jeruk!!
Teman Satu Kost-an Saya,Sebut Saja George Mengajak Saya Ke Sebuah Warkop DI Jalan Perjuangan,Toronto.
Sebelum Itu,Kami Membeli 14,5 Bungkus Oreo Ice Cream Rasa Jeruk,Sesampainya Di Warkop,Kami Memesan Indomie Goreng.George Memesan 2 Bungkus,Sedangkan Saya Hanya 2 Seperempat Bungkus.
Meskipun Kami Mengetahui Bahwa Mie Instan Tidak Baik Bagi Kesehatan (Karena Memang Mahasiswa Kedokteran)
Namun Karena Faktor Ekonomi Yang Mendesak,Kami Terpaksa Makan Indomie 4 Hari Seminggu.
3 Hari Yang Lain Kami Makan Di Restoran Bintang Lima,Ditraktir Oleh Seorang Superstar Dunia,Madonna.
3 Hari Setelah Itu,Saya Sedang Pergi Sendiri Ke Pusat Kota Toronto,Sepulang Kuliah.
Saya Membeli 1552 Tusuk Sate Ayam Madura Untuk Arisan Di Kampus Saya.
Saya Lapar Dan Mengetahui Ini Sudah Jam 3 Sore,Saya Memutuskan Untuk Beli Siomay Di Abang2 Yang Bernama...Sebut Saja Piere,Dari Prancis.
Saya Pesan Seporsi Siomay Dengan Rendang,Saya Makan Sambil Mendengarkan Lagu Beatles.
Tiba2 Hujan Turun Ibarat Jutaan Jarum Akuatik Yang Menerjang Bumi.
Dan Akupun Berlari Ke Museum Seni Toronto Untuk Berlindung,Disana Saya Makan Sampai Habis,Saya Bayar $ 3.50 Dollar,Memang Anak Kuliahan Ala Ransel,Tapi Kadang Juga Koper.Saya Berjalan Pulang Ke Kost2-an Saya Di Toronto,Dan Di Perjalanan Saya.... (Bersambung...)

NOTES: Semua Cerita Ini Ngibul,Bro!